Minggu, 29 Juli 2012

Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia

oleh : Daniel Suryadarma, dkk - November 2007
Laporan Penelitian SMERU, ISBN 978-979-3872-46-9

ABSTRAK
Studi ini mengukur dampak supermarket pada pasar tradisional di daerah
perkotaan di Indonesia secara kuantitatif dengan menggunakan metode differencein-
difference (DiD) dan metode ekonometrik, serta secara kualitatif dengan
menggunakan metode wawancara mendalam. Penelusuran melalui metode
kuantitatif secara statistik tidak menemukan dampak signifikan pada pendapatan
dan keuntungan, tetapi terdapat dampak siginifikan supermarket pada jumlah
pegawai pasar tradisional. Temuan-temuan kualitatif menunjukkan bahwa
kelesuan yang terjadi di pasar tradisional kebanyakan bersumber dari masalah
internal pasar tradisional yang memberikan keuntungan pada supermarket.
Karena itu, untuk menjamin keberlangsungan pasar tradisional diperlukan
perbaikan sistem pengelolaan pasar tradisional yang memungkinannya dapat
bersaing dan tetap bertahan bersama kehadiran supermarket.
Kata kunci: evaluasi dampak, pasar tradisional, supermarket, perkotaan, Indonesia

I. PENDAHULUAN
Persaingan sengit dalam industri ritel telah melanda negara-negara maju sejak abad yang
lalu, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Persaingan terjadi terutama antara
usaha ritel tradisional dan ritel modern (supermarket dan hipermarket). Namun,
menjelang dekade akhir milenium lalu persaingan telah meluas hingga ke negara-negara
berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel yang bertujuan untuk meningkatkan
investasi asing langsung (IAL) telah berdampak pada pengembangan jaringan
supermarket (Reardon & Hopkins 2006). Reardon et al (2003) menemukan bahwa sejak
2003 pangsa pasar supermarket di sektor usaha ritel makanan di banyak negara
berkembang seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Meksiko, Polandia, dan Hongaria
telah mencapai 50%. Di Brazil dan Argentina, di mana perkembangan supermarket telah
lebih dulu dimulai, pangsa pasarnya mencapai sekitar 60%. Traill (2006) menggunakan
berbagai asumsi dan memprediksi bahwa menjelang 2015, pangsa pasar supermarket akan  mencapai 61% di Argentina, Meksiko, dan Polandia; 67% di Hongaria; dan 76% di
Brazil.
Di Indonesia, supermarket lokal telah ada sejak 1970-an, meskipun masih terkonsentrasi
di kota-kota besar. Supermarket bermerek asing mulai masuk ke Indonesia pada akhir
1990-an semenjak kebijakan investasi asing langsung dalam sektor usaha ritel dibuka
pada 1998. Meningkatnya persaingan telah mendorong . . .  .  . . . . .(baca_selengkapnya )

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
HP. 08122353284
-------------------------------
Butuh Artikel/Jurnal Lainnya ?, click di :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar